Divisi Kajian Strategis
Zaman semakin berkembang menuju era teknologi yang membawa
kemudahan bagi manusia, akan tetapi kian berkembangnya zaman lahir juga manusia
yang tipikal mudah cemas akan sesuatu
hal. Kecemasan tersebut terkadang berasal dari sesuatu yang di luar kendali
mereka(seperti: ekspektasi tinggi orang tua, penilaian orang lain tentang
mereka, cinta dan pasangan mereka dll) tetapi sangat berdampak pada mereka tak hayal kecemasan
tersebut terkadang membuat mereka memilih untuk mengakhiri hidup mereka, telah
banyak kasus bunuh diri yang diakibatkan kecemasan akan sesuatu yang berlebihan
dan menjadi depresi. Lantas apakah ini
adalah hal lumrah dan tidak ada satu pun sesuatu yang dapat menghilangkan
kecemasan tersebut?, mengenai hal tersebut saya mengingat sebuah perkataan dari
seseorang youtuber yang bernama Fery irwandi yang juga seseorang yang mendalami
Stoikisme “manusia kerap kali menitik beratkan kebahagiaan pada dimensi eksternal”
lalu apa itu stoikisme? Dan apa itu dimensi eksternal? .
Stoikisme adalah sebuah aliran filsafat yang didirikan oleh
zeno Pada abad ke 3 sebelum Masehi, pada dasarnya Stoikisme menitik beratkan
pembahasan pada suatu hal yang disebut dikotomi kendali yang mengajarkan
tentang memfokuskan pikiran dan perhatian manusia pada hal-hal yang bisa dia
kendalikan dan tidak memedulikan hal yang tidak bisa dikendalikan. Lantas
apa-apa saja yang termasuk dalam hal yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa
dikendalikan?, secara umum dikotomi kendali terbagi atas 2 yaitu dimensi internal dan dimensi
eksternal. Dimensi internal adalah segala hal yang dapat dikendalikan secara
penuh oleh diri Contohnya seperti pikiran, perkataan maupun perbuatan dll,
sedangkan dimensi eksternal ialah segalah hal yang di luar dari kendali diri
contohnya pikiran orang lain, perkataan orang lain, maupun perbuatan orang lain
dll.
Pada hakikat dalam upaya mencapai ketenangan dalam hidup
Stoikisme mengajarkan tentang mengfokuskan hidup pada hal-hal yang dapat kita
kendalikan atau dimensi internal. Karna pada dasarnya mencemaskan sesuatu hal
yang tidak dapat kita kendalikan adalah sebuah perbuatan yang sia-sia. Prinsip Stoikisme
juga dapat membantu dalam memahami realitas dalam keseharian kita pada
contohnya dalam mengalami kegagalan akan sesuatu, kita lebih mudah untuk
menerima kegagalan dan menganalisis penyebab kegagalan tersebut apakah berasal
dari dimensi internal atau dimensi eksternal kita. Apabila penyebabnya berasal
dari dimensi internal maka kita akan lebih mudah dalam memperbaikinya dan
apabila berasal dari dimensi eksternal kita lebih mudah menerima kegagalan
tersebut. Dalam berfokus pada dimensi internal berarti kita akan berusaha dalam
memaksimalkan apa yang miliki tanpa memedulikan dimensi eksternal yang tidak
bisa kita kendalikan.
Dalam mengatasi kecemasan, depresi, over thingking dan
segala emosi negatif Stoikisme sangatlah di anjurkan, terutama pada gen z yang
kerap kali mengalam emosi2 negatif tersebut. Manfaat Stoikisme selain mengajarkan
kita untuk mengontrol diri dari emosi negatif juga membantu kita dalam
memberikan ketenangan hidup dengan mengfokuskan manusia pada dimensi
internalnya masing-masing.
Rekomendasi
buku aliran stoikisme :
Filosofi Teras
Stoikisme Prinsip Hidup Abad 21
How
to be a Stoic
Referensi
https://www.noice.id/info-terbaru/apa-itu-stoikisme-definisi-manfaat-pemahaman-prinsip/
https://narasi.tv/read/narasi-daily/dikotomi-kendali-adalah
0 Komentar