PERUBAHAN KURIKULUM MENJADI MOMOK BARU DIPRODI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN





“PERUBAHAN
KURIKULUM MENJADI MOMOK BARU DIPRODI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN”


















Secara etimologis,
kurikulum
berasal dari Bahasa
inggris
yaitu kata curriculum
yang berarti
rencana pelajaran
(Echolz:1984). Kata curriculum sendiri
berasal dari
kata “currere yang berartti
berlari cepat,
tergesa-gesa, menjelajahi, dan
berusaha (Hassibuan:1979). Dalam kamus
Webster’s tahun 1857, secara gambling kurikulum
diartikan sebagai rancangan sejumlah mata pelajaran
yang harus
dikuasai oleh pelajar untuk naik kelas atau mendapatkani jazah.









          


Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan
yang berisi
rancangan pelajaran yang
akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.








Lama
waktu
dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan
yang dilaksanakan. Kurikulum
ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan
yang dimaksudkan
dalam kegiatan pembalajaran secara menyuluh.Ada pun jangka waktu pergantian kurikulum
di Universitas Hasanuddin yaitu 5 tahun.





Baru-baru ini Universitas Hasanuddin mengadakan perubahan kurikulum tepatnya
di tahun 2019, dilaksanakannya
kegiatan tersebut juga
mengacu
akan bagaimana perubahan yang
terjadi
ke Universitas Hasanuddin kedepannya.
Akankah
Universitas Hasanuddin menjadi lebih baik atau malah akan menurun?
Pastinya
berdasarkan keputusan-keputusan dari petinggi Universitas Hasanuddin telah memilih masukan-masukan
yang positif yang tujuannya
untuk membuat Universitas Hasanuddin lebih baik dan meningkatkan eksistensi kampus itu  sendiri.




Berdasarkan perubahan kurikulum tersebut,
masih
banyak juga mahasiswa baru
yang belum
paham mengenai rancangan dan sistematika perubahan kurikulum tersebut,
apakah aka
n berdampak dengan mata kuliah atau kegiatan-kegiatan mereka
di kampus. Oleh
karena itu, Badan Pengururs Harian
Program Studi
Sosisal Ekonomi Perikanan berinisiatif mengadakan Kajian terbuka
yang mana membahas
mengenai perubahan kurikulum itu sendiri,
serta
sebagai wadah bagi mahasiswa-mahasiswi baru untuk mengupas segala
 rasa keinginan tahu mereka mengenai sistematika perubahan kurikulum ini.





Adapun kajian tersebut langsung dibawakan olehKetua
Program Studi
Sosial Ekonomi Perikanan,
yaitu
Bapak Dr.HamzahS.Pi, M.Si. dan moderatornya Yuswandi
Yusuf.Adapun
tempatnya di Aula Gedung Baru Fakultas Ilmu Kelautan
Dan Perikanan
pada hari kamis tanggal 19 september 2019.




Berdasarkan Kajian
yang diadakan
pada hari tersebut, terdapat beberapa mahasiswa
yang menanyakan
mengenai sistematika perubahan kurikulum baru tersebut,
terdapat pula mahasiswa yang bertanya
mengenai perkuliahan-perkuliahan mereka
yang masih
menjadi ambigu untuk meraka serta permasalahan-permasalahan
yang terjadi di kampus.










Setelah semua pertanyaan-pertanyaan dituntas habiskan terjawab oleh pemateri,
juga merupakan
akhir dari kajian tersebut.Sebelum ditutupnya kajian,
moderator mennyimpulkan
hasil dari kajian dan sesi diskusi tersebut,
adapun
kesimpulannya yaitu pihak Kampus Universitas Hasanuddin mengadakan perubahan kurikulum tiap
5 tahun
bertujuan untuk meningkatkan eksistensi Universitas Hasanuddin sendiri,
juga mengadakan
penyesuaian mata pelajaran dengan jurusan
yang diambil, mata
kuliah yang tidak terlalu berpotensi didalam suatu jurusan akan dihilangkan dan diganti dengan mata pelajaran baru
yang lebih
berpotensi. Tujuan lainnya
juga dilaksanakan
perubahan kurikulum baru ini yaitu untuk membantu mahasiswa-mahasiswi untuk mempercepat proses
perkuliahannya, dengan kata lain membantu
mempercepat
proses wisuda
dari mahasiswanya sendiri.

















                                                                                                      Notulen
;








                                                                                                Yuswandi
Yusuf         



0 Komentar