Kajian Digital Chapter VII : Stoikisme Sebagai Cahaya Ilahi Bagi Gen Z yang Over Thingking

 


Divisi Kajian Strategis

Zaman semakin berkembang menuju era teknologi yang membawa kemudahan bagi manusia, akan tetapi kian berkembangnya zaman lahir juga manusia yang tipikal  mudah cemas akan sesuatu hal. Kecemasan tersebut terkadang berasal dari sesuatu yang di luar kendali mereka(seperti: ekspektasi tinggi orang tua, penilaian orang lain tentang mereka, cinta dan pasangan mereka dll)  tetapi sangat berdampak pada mereka tak hayal kecemasan tersebut terkadang membuat mereka memilih untuk mengakhiri hidup mereka, telah banyak kasus bunuh diri yang diakibatkan kecemasan akan sesuatu yang berlebihan dan  menjadi depresi. Lantas apakah ini adalah hal lumrah dan tidak ada satu pun sesuatu yang dapat menghilangkan kecemasan tersebut?, mengenai hal tersebut saya mengingat sebuah perkataan dari seseorang youtuber yang bernama Fery irwandi yang juga seseorang yang mendalami Stoikisme “manusia kerap kali menitik beratkan kebahagiaan pada dimensi eksternal” lalu apa itu stoikisme? Dan apa itu dimensi eksternal? .

Stoikisme adalah sebuah aliran filsafat yang didirikan oleh zeno Pada abad ke 3 sebelum Masehi, pada dasarnya Stoikisme menitik beratkan pembahasan pada suatu hal yang disebut dikotomi kendali yang mengajarkan tentang memfokuskan pikiran dan perhatian manusia pada hal-hal yang bisa dia kendalikan dan tidak memedulikan hal yang tidak bisa dikendalikan. Lantas apa-apa saja yang termasuk dalam hal yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa dikendalikan?, secara umum dikotomi kendali terbagi atas  2 yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal adalah segala hal yang dapat dikendalikan secara penuh oleh diri Contohnya seperti pikiran, perkataan maupun perbuatan dll, sedangkan dimensi eksternal ialah segalah hal yang di luar dari kendali diri contohnya pikiran orang lain, perkataan orang lain, maupun perbuatan orang lain dll.

Pada hakikat dalam upaya mencapai ketenangan dalam hidup Stoikisme mengajarkan tentang mengfokuskan hidup pada hal-hal yang dapat kita kendalikan atau dimensi internal. Karna pada dasarnya mencemaskan sesuatu hal yang tidak dapat kita kendalikan adalah sebuah perbuatan yang sia-sia. Prinsip Stoikisme juga dapat membantu dalam memahami realitas dalam keseharian kita pada contohnya dalam mengalami kegagalan akan sesuatu, kita lebih mudah untuk menerima kegagalan dan menganalisis penyebab kegagalan tersebut apakah berasal dari dimensi internal atau dimensi eksternal kita. Apabila penyebabnya berasal dari dimensi internal maka kita akan lebih mudah dalam memperbaikinya dan apabila berasal dari dimensi eksternal kita lebih mudah menerima kegagalan tersebut. Dalam berfokus pada dimensi internal berarti kita akan berusaha dalam memaksimalkan apa yang miliki tanpa memedulikan dimensi eksternal yang tidak bisa kita kendalikan.

Dalam mengatasi kecemasan, depresi, over thingking dan segala emosi negatif Stoikisme sangatlah di anjurkan, terutama pada gen z yang kerap kali mengalam emosi2 negatif tersebut. Manfaat Stoikisme selain mengajarkan kita untuk mengontrol diri dari emosi negatif juga membantu kita dalam memberikan ketenangan hidup dengan mengfokuskan manusia pada dimensi internalnya masing-masing.

Rekomendasi buku aliran stoikisme :

Filosofi Teras

Stoikisme Prinsip Hidup Abad 21

How to be a Stoic

 

Referensi

https://www.google.com/amp/s/m.trenasia.com/amp/mengenal-stoikisme-filosofi-yang-membawa-hidup-lebih-tenang-dan-bahagia

https://www.noice.id/info-terbaru/apa-itu-stoikisme-definisi-manfaat-pemahaman-prinsip/

https://narasi.tv/read/narasi-daily/dikotomi-kendali-adalah

https://youtu.be/15L0rNuor0Y


0 Komentar