Jurnal : Pemberdayaan Mayarakat Nelayan Melalui Klinik IPTEK Mina Bisnis
Sebagai negara kepulauan Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah namun pemberdayaan sumber daya alam tersebut tidak maksimal utamanya dalam sumber daya lautnya. Dimana potensi dari laut utama perikanannya melimpah namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena itu. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) berdasarkan SK kepala balai besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (Bbpsekp) melaksanakan program peningkatan kehidupan nelayan dengan membentuk klinik Iptek Mina Bisnis (KIMBis) dalam rangka pemberdayaan masyarakat nelayan.
KIMBis berdsarkan petunjuk teknis kegiatan dimengerti sebagai wadah komunikasi, advokasi/pendampingan, dan konsultasi di antara kelompok masyarakat nelayan yang beraktivitas di daerah pesisir dengan skateholder terkait, melalui pendekatan technopreneurship untuk meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat nelayan. KIMBis dapat menjadi bagian atau cikal bakal cikal bakal pengembangan kegiatan dalam bentuk kerjasama melalui Research Extension Fisheries Community Network (REFINE). Pada kegiatan REFINE ini, peneliti – penyuluh – pelaku usaha (pengolah, pembudidaya ikan, nelayan, pedagang, dan investor) melakukan kegiatan bersama untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat terdukung intervensi paket teknologi dari Balitbang KP yang terpilih, renovasi paket teknologi yang diintroduksi, dan membangun jaringan kerja.Desa Weru di Kabupaten Lamongan, berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan BBPSEKP Nomor 24.1/BBPSEKP/TU.330/ 2012 ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan KIMBis. Tersedianya tempat pendaratan ikan dan produk pengolahan hasil tangkap secara turun temurun, tetapi masih bernilai ekonomis rendah dan ikan dominan terjual tanpa ada nilai tambah dan manfaat optimal terutama untuk nelayan miskin.
KIMBis berdsarkan petunjuk teknis kegiatan dimengerti sebagai wadah komunikasi, advokasi/pendampingan, dan konsultasi di antara kelompok masyarakat nelayan yang beraktivitas di daerah pesisir dengan skateholder terkait, melalui pendekatan technopreneurship untuk meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat nelayan. KIMBis dapat menjadi bagian atau cikal bakal cikal bakal pengembangan kegiatan dalam bentuk kerjasama melalui Research Extension Fisheries Community Network (REFINE). Pada kegiatan REFINE ini, peneliti – penyuluh – pelaku usaha (pengolah, pembudidaya ikan, nelayan, pedagang, dan investor) melakukan kegiatan bersama untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat terdukung intervensi paket teknologi dari Balitbang KP yang terpilih, renovasi paket teknologi yang diintroduksi, dan membangun jaringan kerja.Desa Weru di Kabupaten Lamongan, berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan BBPSEKP Nomor 24.1/BBPSEKP/TU.330/ 2012 ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan KIMBis. Tersedianya tempat pendaratan ikan dan produk pengolahan hasil tangkap secara turun temurun, tetapi masih bernilai ekonomis rendah dan ikan dominan terjual tanpa ada nilai tambah dan manfaat optimal terutama untuk nelayan miskin.
Notulen :
KELOMPOK 2 :
1. Indah Sari
2. Evaletrina
3. Hilmank Idamanck
4. A. Nurfadillah Rosha
5. Andi Hidayat
6. Nurjaina
7.Nuraeni
0 Komentar