10 Tahun Lagi Lobster hingga Rumput Laut Indonesia Bisa Rajai Pasar Ekspor

 


Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menargetkan komoditas perikanan budidaya dalam negeri bisa merajai pasar ekspordalam kurun waktu 10-20 tahun mendatang.

"Ada lima komoditi yang harapan saya sebetulnya, ini nanti ke depan dalam 10-20 tahun ke depan kita menjadi juara di lima komoditi utama yaitu udang, lobster, kepiting, tilapia kemudian rumput laut," kata Sakti Wahyu Trenggono dalam Panen raya parsial di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (6/6/2023).

Dia menyebut, di Norwegia memiliki komoditas perikanan budidaya andalan di bidang Salmon. Kemudian di Australia dan Turki memiliki komoditas andalan budidaya ikan Tuna, maka Indonesia pun bisa mencontoh negara-negara tersebut agar memiliki komoditas perikanan budidaya untuk komoditas udang, lobster, kepiting, tilapia, hingga rumput laut.

"Jadi, kalau noerway itu punya andalan di bidang salmon, lalu di beberapa negara seperti di Australia, di Turki dia punya tuna farming gitu, kita juga akan kembangkan juga tuna farming," ujarnya.

Menurutnya, satu komoditas perikanan budidaya valuasi marketnya begitu besar. Misalnya, untuk udang sendiri valuasi market-nya bisa mencapai hingga USD 25 miliar. 

"Satu komoditi yang valuasinya marketnya tuh begitu besar. Udang sendiri atau tidak kurang dari USD 25 miliar dolar. Jadi, kalau kita bisa ngambil 10 persen saja itu sudah USD 2,5 miliar," katanya.

Tambak Budidaya

Oleh karena itu, untuk mendorong pencapaian tersebut. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) modern yang berlokasi di Desa Plesung, Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

"Jadi, gimana caranya supaya sustain dan kita pernah punya pengalaman juga untuk pengembangan udang windu," ujarnya.

Disamping itu, untuk mengembangkan BUBK dan budidaya perikanan lainnya dibutuhkan keseriusan, dan harus bisa memenuhi prosedur agar produktivitas yang dihasilkan bisa terjaga.

"Penanganan budidaya udang utamanya udang, tidak hanya udang termasuk ikan yang lain, dibutuhkan level atau keseriusan yang yang tidak boleh main-main, artinya harus sesuai dengan best practises. Ada berbagai macam persyaratan yang selalu harus sekarang  diikuti dan prosedur itu tidak boleh ada yang dilanggar dengan demikian produktivitas dijaga," pungkasnya. 

Liputan 6

0 Komentar