Pada Rabu (12/03/2025) telah dilaksanakan Program Kerja
Divisi Pengaderan yaitu TERANG (Temu Akademik dan Rancangan Strategi Mahasiswa)
secara offline atau tatap muka langsung di ruangan KP.104 gedung baru
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Kegiatan ini dihadiri oleh 48 orang
mahasiswa Agrobisnis Perikanan dan perwakilan pihak Civitas Akademik dari
program studi Agrobisnis Perikanan yakni Kaprodi (Ketua Program Studi) ibu Dr.
Sitti Fakhriyyah, S.Pi, M.Si dengan mengangkat pembahasan terkait pengenalan
MKPK (Mata Kuliah Penguatan Kompetensi) dan SIPAKAMASE (Sistem Pengakuan
Kompetensi Akademik Mahasiswa Secara Elektronik) terkhusus untuk mahasiwa
angkatan 2022, 2023, dan 2024. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Ely
Sarah L. Siregar selaku Moderator, yang kemudian dilanjutkan dengan pengenalan
MKPK dan SIPAKAMASE dari ibu Dr. Sitti Fakhriyyah, S.Pi, M.Si selaku Ketua
Program Studi Agrobisnis Perikanan Universitas Hasanuddin dan pembahasan
mengenai kegiatan PPK ORMAWA oleh saudara Muh. Chakrawala Jusuf Habibie.
Dalam sambutannya, Kaprodi (Ketua Program Studi) ibu Dr.
Sitti Fakhriyyah, S.Pi, M.Si menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan
Program Kerja dari Badan Pengurus Harian HIMASEI yang menginisiasi sebuah
kegiatan berbasis dialog akademik untuk membahas dan mendampingi mahasiswa
terkhususnya di program studi agrobisnis perikanan untuk menunjang proses
akademik mahasiswanya. “Saya apresiasi pengurus himpunan yang adakan kegiatan
seperti ini, sangat bagus untuk diadakan karena bisa mengenalkan kehidupan kampus
untuk adik adiknya terutama mahasiswa baru angkatan 2023 dan 2024 yang baru
menghadapi dunia kampus.” ungkap ibu Dr. Sitti Fakhriyyah, S.Pi, M.Si.
Pembahasan:
Mata Kuliah Penguatan Kompetensi (MKPK) di Universitas
Hasanuddin adalah mata kuliah dengan 20 SKS namun bukan berupa mata kuliah
tatap muka yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. MKPK
merupakan bagian dari kurikulum baru Unhas yang mulai diterapkan pada tahun
ajaran 2023/2024.
1. Bentuk
kegiatan MKPK
- Kegiatan
pembelajaran dilakukan di luar prodi dalam universitas dan atau di luar
universitas
- Bukan
berupa mata kuliah tatap muka
- Kegiatan
yang dapat dikonversi ke dalam bentuk Satuan Kredit Semester (SKS)
2. Contoh kegiatan MKPK
-
Lomba mandiri/ Kompetisi
-
Kewirausahaan
-
Keorganisasian
-
Pengabdian masyarakat
-
Magang mandiri/ Praktik Kerja
- Publikasi ilmiah
- Pengembangan bakat dan minat pendukung
Terkait hal ini, Kaprodi (Ketua Program Studi) ibu Dr. Sitti
Fakhriyyah, S.Pi, M.Si menekankan bahwa kegiatan MKPK sudah bisa dimulai atau
direncanakan sejak awal semester yaitu dengan mengumpulkan atau mengikuti
berbagai kegiatan non akademik yang bisa dikonversi kedalam SKS MKPK pada
semester 6. Ibu Ria Mengatakan bahwa mengikuti kegiatan non akademik salah satu
contohnya dengan menjadi anggota himpunan/lembaga mahasiswa dan mengikuti
kegiatan himpunan yang berbasis kepanitiaan bisa dijadikan sebagai salah satu
cara untuk mendapatkan SKS untuk melengkapi mata kuliah MKPK dan bisa
dikonversi minimal 2 SKS.
“Bergabung dengan himpunan juga bisa jadi salah satu kegiatan
untuk dapat SKS di mata kuliah MKPK, bisa dikonversi sampai 2 SKS.” tutur Ibu
Ria.
Selain membahas mengenai MKPK, pada kegiatan ini juga diperkenalkan
SIPAKAMASE (Sistem Pengakuan Kompetensi Akademik Mahasiswa Secara Elektronik)
yang dimana merupakan sistem yang digunakan oleh mahasiswa untuk memprogramkan
atau mengonversi SKS hasil dari kegiatan MKPK yang telah dilakukan selama
proses perkuliahan. Dalam aplikasi Sipakamase, terdapat
dua jenis fitur yang terdiri dari fitur
Rekognisi Kegiatan Lampau (RKL) untuk mencatat kegiatan lomba,
kewirausahaan, atau organisasi. dan fitur Mata Kuliah MKPK Terencana atau
mata kuliah yang sementara sedang diprogramkan.
Pada kegiatan ini juga dibahas mengenai PPK ORMAWA yang
dibawakan oleh saudara Muh. Chakrawala Jusuf Habibie yang merupakan salah satu
anggota tim pelaksana PPK ORMAWA 2024 yang lolos hingga tahap pendanaan.
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) adalah
program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa
oleh PT yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat.
“PPK ORMAWA adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan
dan diikuti dengan benefit SKS yang paling tinggi atau paling besar dalam MKPK,
bisa dapat sampai 10 SKS kalau lolos sampai di tahap abdidaya,” ucap Chakrawala
Saat ini, sudah terdapat kurang lebih 45 lembaga/ormawa yang
mengusulkan proposal terkait ppk ormawa termasuk HIMASEI. Saudara
Chakrawala juga menyampaikan terkait apa saja benefit yang akan didapatkan saat
mengikuti kegiatan PPK ORMAWA dan juga mengajak mahasiswa agrobisnis perikanan
terkhusus angkatan 2022 dan angkatan 2023 untuk ikut berpartisipasi menjadi
bagian dari tim pelaksana PPK ORMAWA dari HIMASEI.
Untuk timelinenya:
Konversi SKS MKPK dari kegiatan PPK ORMAWA:
“Terkait program PPK ORMAWA, berbicara tentang proses pengabdian, apa goals yang bisa didapatkan setelah terbentuknya tim pelaksana? Karena saat ini, kami dari badan pengurus dalam hal ini HIMASEI sedang merancang konsep terkait keikutsertaan lembaga kita dalam program PPK ORMAWA ini, BPH berencana mengusung tema Desa Wisata, lokasinya terdapat di Pulau Pala kabupaten Pangkep, dimana BPH sudah berbincang dengan mitra yaitu dari YRC Indonesia, kami dari badan pengurus mengangkat tema desa wisata ini sendiri setelah melakukan beberapa riset dan dari beberapa data sekunder yang telah di dapatkan dari mitra, memang memungkinkan untuk melaksanakan program Desa Wisata dengan potensi dari pulau tersebut, saya sendiri berharap dari teman teman sekalian angkatan 2022 dan 2023 untuk ikut berpartisipasi sebagai tim pelaksana.” Ujar Ahmad Rifki Darmawan selaku ketua umum HIMASEI.
0 Komentar